Kabar Berita

Transformasi Digital dengan Modernisasi Platform, Diperlukan untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Perusahaan

Rab 06 April 2022, telkomtelstra

JAKARTA 9 March 2022 – Di era digital seperti sekarang ini, seluruh perusahaan dituntut melakukan transformasi digital. Proses ini makin dipercepat dengan adanya pandemi Covid-19 yang telah mengakselerasi seluruh sektor untuk segera bertransformasi.

Azis Sidqi Deputy EVP Divisi Enterprise Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mengatakan, salah satu proses transformasi yang sangat dibutuhkan oleh seluruh perusahaan saat ini adalah melakukan modernisasi platform. Tujuannya agar perusahaan semakin memiliki daya saing sehingga akan meningkatkan performance bisnis perusahaan.

“Transformasi platform penting dilakukan mengingat ancaman dunia maya sungguh luar biasa sehingga perusahaan membutuhkan jaringan dan keamanan yang terintegrasi, baik kantor pusat, cabang di lokasi manapun sehingga internet bisa diakses dimana pun dan kapan pun,” ujarnya dalam acara Webinar Series SD-WAN: “Empower Your Business Through Total Managed SD-WAN Services” yang diselenggarakan oleh Digiserve by Telkom Indonesia bersama Telkom Group secara virtual di Jakarta.

Azis juga memaparkan bahwa untuk mengakomodasi kebutuhan di era digital dan membuat perusahaan semakin dinamis diperlukan teknologi mumpuni yang mampu mendukung modernisasi platform. Salah satunya adalah teknologi SD-WAN (Software-Defined Wide Area Network) yang memiliki solusi jaringan yang lincah, fleksibel, terukur, konsisten dan aman dalam operasionalnya.

“Teknologi SD-WAN juga memudahkan, menyederhanakan pengelolaan konektivitas jarak jauh melalui aplikasi real-time dengan biaya yang lebih efisien. Telkom melalui salah satu anak perusahaannya yang memiliki portofolio SD-WAN memberikan layanan Total Managed SD-WAN services. Ini merupakan satu-satunya di Indonesia,” ujarnya.

Sementara Ahmad Hartono, Presiden Direktur Digiserve, menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelaku industri melalui penyediaan layanan IT service terkait termasuk layanan SD-WAN. Komitmen ini dibuktikan dengan keunggulan SDM Digiserve dimana saat ini telah memiliki 205 sertifikasi internasional, sehingga mendukung kualitas portfolio bisnis dan layanan Digiserve.

SDM yang mumpuni ini untuk mengakomodasi pasar enterprise yang terus tumbuh. Tahun 2022, pasar enterprise mencapai US$8571 atau Rp 111 triliun. Sedangkan market SD-WAN terus tumbuh dalam 5 tahun terakhir dimana di tahun 2022 diperkirakan nilai market SD-WAN mencapai Rp 500 miliar (US$ 37 juta) dengan CAGR 25,6%.

“Pertumbuhan pasar ini sejalan dengan semakin masifnya proses transformasi digital di Indonesia. Enterprises di Indonesia juga akan semakin massif dengan implementasi Digital Connected Ecosystem. Ini juga sejalan dengan salah satu strategy Telkom Group dalam meningkatkan dan memodernisasi layanan connectivity sehingga mendukung bisnis, operasional kepada customer menjadi lebih agile dan lean,” ujarnya

Djauhari Nurachman, VP Sales & Customer Management Digiserve, memastikan bahwa SD-WAN memiliki Faster Problem Resolution, kemudian Complete IT Control, Simplify Branch Network, Optimize Apps Performance, Deliver Branch Agility dan terakhir, mampu mengurangi biaya.

Oleh karena itu tidak berlebihan jika SD-WAN disebut sebagai salah satu platform modern saat ini. Telkom sebagai Managed Services Provider (MSP) menghadirkan satu-satunya solusi Managed SD-WAN di Indonesia yang mampu memberikan empat nilai utama bagi penggunanya yaitu Total Konektivitas, Total Teknologi, Total Layanan Dukungan, dan Total Bisnis.

“Diharapkan dengan adanya Managed Services ini membuat perusahaan menjadi lebih fokus pada Core Business karena ada MSP yang menghandle operasional harian jaringan dengan tim yang memiliki kualifikasi yang mumpuni ,” ujar Djauhari.

Tingginya kebutuhan akan platform yang modern ini, telah diprediksi oleh IDC. Hal ini didorong oleh semakin meningkatnya ancaman di dunia maya dan kebutuhan akan fungsionalitas baru. IDC memperkirakan, hingga 65% organisasi akan secara agresif memodernisasi sistem lama mereka dengan melakukan investasi platform teknologi baru yang lebih ekstensif hingga tahun 2023.

Mevira Munindra, Country Manager IDC Indonesia mengatakan bahwa pada tahun 2023, 1 dari 3 perusahaan akan menghasilkan lebih dari 30% pendapatan mereka dari produk dan layanan digital. Ini merupakan peningkatan dibandingkan 1 dari 5 perusahaan pada tahun 2020. (Sumber: IDC ASEAN FutureScape 2022)

Prediksi IDC lainnya bahwa pada 2022 ekonomi digital akan menjadi arus utama. Setidaknya 65% PDB Asia/Pasifik berasal dari produk dan layanan digital. Ini memperlihatkan bahwa ada titik terang pemulihan (recovery horizons) di tengah pandemi yang masih berlangsung, khususnya dalam sektor ekonomi.

Berdasarkan data IDC Black Book, 2021, belanja ICT perusahaan di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 123 Triliun pada 2022, tumbuh 6,8% dibandingkan tahun 2021. Diperkirakan juga dalam 5 tahun ke depan, pasar akan tumbuh sebesar 9,2% (CAGR 2020-2025) yang mencapai Rp 159 triliun, didorong oleh Services dan Software sejalan dengan transformasi digital dalam organisasi.

“Sekitar 90% perusahaan Indonesia mengharapkan setidaknya memiliki pengeluaran TI yang sama dengan tahun lalu dimana sebagian besar pengeluaran teknologi difokuskan pada cloud, analytics, security and productivity/communication apps, connectivity solution,” jelas Mevira.

Onno W. Purbo, Indonesia IT Expert membenarkan bahwa teknologi SD-WAN ini merupakan solusi bagi perusahaan agar lebih agile. Perusahaan bisa berinvestasi dengan cara membeli yang kemudian dikelola sendiri.

“Tentu ini akan menjadi PR tersendiri bagi perusahaan. Namun, bagi mereka yang tidak mau repot, pasti mempercayakan pengelolaannya kepada vendor. Mereka tahunya beres, terkelola dengan baik dan lebih terjamin keamanannya,” ujarnya.

Layanan SDWAN ini berpotensi untuk diimplementasi oleh industri unggulan yaitu perbankan dan layanan keuangan, kemudian sektor manufacturing, retail and distribution selanjutnya adalah sektor pemerintahan berupa E-Government atau digital government dan terakhir sektor Resources atau Sumber Daya.

Maybank adalah salah satu perusahaan sektor perbankan yang sudah menggunakan layanan SD-WAN dari Digiserve. Maybank mengimplementasikan SD-WAN karena membutuhkan TCO efficiency untuk 342 cabang di seluruh Indonesia sekaligus memberikan solusi yang comply dengan PCI DSS Standard for banking.

Johanes Setiyabudi, IT Technology Operation Head Maybank Indonesia menuturkan bahwa Maybank termasuk Bank pertama di Indonesia yang menerapkan SD-WAN untuk semua cabang yang ada di seluruh Indonesia. Implementasi ini mampu menekan biaya operasional, terutama untuk transaksi perbankan di kantor cabang.

“Proses transaksinya menjadi lancar, efektif dan efisien. Proses digital transformation di seluruh cabang pun bisa berjalan sesuai ekspektasi. Trafik transaksi perbankan menjadi lebih aman, meningkatkan kinerja perusahaan, lebih fleksibel dalam pengontrolan, adanya scalable untuk jumlah trafik yang meningkat, dan yang terpenting cost effective,” ujarnya.

Pernyataan ini disetujui oleh Hendro Suyanto, Network & Security Sales Manager VMware yang menegaskan bahwa VMWare SASE mampu mengoptimalkan dan  mengamankan konektivitas Cloud.

Dalam operasional Traditional Enterprise baik aplikasi, data dan user semuanya terpusat pada data center yang ada di kantor pusat. Karena itu pengamanan hanya dilakukan di sekeliling pusat data perusahaan (enterprise data center). Namun, setelah adanya era transformasi digital, terjadi pegeseran dimana user, aplikasi dan data mulai terdistribusi didorong adanya mulai banyaknya perusahaan mengadopsi layanan cloud. “User need to access any application from anywhere with any devices. Ini untuk lebih mudah menggambarkan enterprise di era saat ini,” ujar Hendro

Untuk menjawab tantangan di era distributed enterprise, saat ini VMware mengedepankan solusi yang disebut dengan Anywhere Workspace yang merupakan solusi yang terintegrasi yang terdiri dari tiga komponen produk VMware yaitu: VMware Carbon Black (cloud native, endpoint protection), Vmware Workspace One (solusi Unified endpoint Managemnet/EUM dan virtual desktop) dan terakhir adalah VMware SASE (Zero Trust Security and Network Performance Management), yang bertujuan untuk menjawab tantangan security and akses terhadap distributed enterprise.

Hal senada disampaikan Andris Masengi, Sales Director CISCO Indonesia yang menyediakan 2 produk SD-WAN unggulan yakni Viptela dan Meraki dimana kedua produk ini dibutuhkan oleh berbagai industri dengan berbagai kondisi.

Cisco merupakan Leader dalam Gartner Magic Quadrant untuk WAN Edge Infrastructure. Secara global, Cisco memiliki lebih dari 40,000 pelanggan, yang mana merupakan instalasi install-base terbesar, yang mana 70% dari pelanggan ini adalah perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam Fortune 100. Berdasarkan IDC, Dell ‘Oro, dan Gartner, Cisco juga memegang pangsa pasar terbesar dan telah memenangkan CRN 2020 Tech Innovator Award untuk Cisco Secure Access Edge (SASE), serta CRN 2021 Tech Innovator Award untuk Catalyst 8000 Edge Platform Family. Hal ini merupakan bukti bahwa Cisco memiliki manajemen produk dan solusi kelas dunia.


Tentang Digiserve by Telkom Indonesia

PT Digital Aplikasi Solusi atau Digiserve by Telkom Indonesia, merupakan perusahaan Teknologi Informasi  yang bergerak dalam bidang ICT Managed Solutions. Setelah diakusisi kepemilikannya oleh PT Telkom Indonesia (Persero) melalui TelkomMetra di tahun 2021, Digiserve semakin didukung dalam mengembangkan pelayanan terbaik dengan keyakinan untuk memperkuat bisnis customer dalam mencapai hasil yang lebih baik. Digiserve akan menjalankan ini dengan integrated Managed Solutions yang dimiliki, dengan memanfaatkan jangkauan jaringan yang luas, kapabililitas kelas dunia, dan keahlian lokal.

Media Contacts:

Rey Sihotang
Head of CEO Office and Corporate Secretary, VP
081389793611
E-Mail: rey.sihotang@digiserve.co.id