Blog

Internet of Things (IoT), Kesempatan atau Ancaman?

Kam 08 Agustus 2019, telkomtelstra

Saat ini kita seringkali mendengar istilah IoT, sebuah tren dan inovasi yang kini digunakan hampir oleh seluruh industri di seluruh dunia. Tren ini akan menghubungkan lebih dari 4 milyar individu di seluruh dunia melalui berjuta-juta aplikasi yang terus berkembang secara eksponensial setiap tahunnya. Dengan jumlah yang terus berkembang ini pun timbul berbagai peluang bisnis yang diprediksi mencapai angka USD 4 trilyun. (source: IDC, Mario Morales).

Di Indonesia sendiri, IoT diprediksi akan mendapat sorotan yang cukup besar pada tahun 2022. Gartner IoT Forecast Tools yang dirilis baru-baru ini memperkirakan peningkatan konsumsi IoT terbesar di Indonesia pada tahun tersebut akan berada pada sektor pemerintahan di angka 39%. Angka ini diikuti dengan jumlah IoT jaringan terbesar pada penerapan jaringan menggunakan kabel (wireline) seperti ISDN, kabel, DSL, serta fiber pada angka 33% dibandingkan jaringan tanpa kabel (wireless) – 19% dan protocol 802.x – 27%.

Pada penerapannya saat ini, IoT bisa dilihat pada program Smart Grids yang diadakan oleh Jakarta Smart City. Dengan menggunakan sistem support berbasis aplikasi pada smartphone, pihak yang berwenang dapat mengganti lampu penerangan bahkan sebelum adanya pengaduan dari teknisi ataupun penduduk Jakarta sendiri. Transformasi ini memberikan beberapa keuntungan, efektivitas kerja dan efisiensi biaya.

Tidak hanya itu, adopsi IoT bisa dilihat pada Smart Metering yang diberdayakan oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dengan adanya Advanced Meter Infrastructure (AMI), pihak pelanggan dapat memonitor penggunaan secara real-time dan pihak perusahaan dapat mengontrol dan mengumpulkan informasi yang akurat untuk penagihan, serta mengurangi terjadinya penipuan pada pihak-pihak terkait.

Pentingnya Pengamanan Jaringan di Era IoT

Praktik proyek penerapan IoT jaringan sendiri merupakan proses yang cukup kompleks. Subjek permasalahan utama yang selalu menjadi pertimbangan adalah faktor keamanan, diikuti dengan waktu untuk inisiasi proyek terkait, kecocokan infrastruktur, dan tantangan untuk peningkatan atau penurunan skala jaringan yang dibutuhkan.

Mengulas pentingnya faktor pengamanan, Anda perlu mengerti dahulu apa arti pengamanan jaringan. Berdasarkan para penyedia layanan keamanan yang ternama seperti Gartner, Cisco, dan Symantec, definisi dari pengamanan jaringan memiliki artian proteksi atas jaringan dan data dari akses yang tidak diizinkan sehingga mampu memitigasi disrupsi pada proses bisnis sebuah entitas.

Risiko yang dihadapi dalam menghadapi cyber-attack juga meliputi beberapa aspek. Secara umum bentuk penyerangan ini memiliki 3 tujuan utama yaitu, mendisrupsi proses bisnis, mencuri informasi, dan mengambil-alih sebuah sistem. Oleh karena itu, faktor pengamanan IoT mutlak dipertimbangkan dari awal pengembangan sebuah produk IoT, baik dalam bentuk kecil seperti perangkat kecil yang dapat dipakai sehari-hari, hingga penerapan perangkat masif seperti jaringan sensor minyak bumi.

Dalam melakukan pengamanan ini, diperlukan 3 aspek pengamanan yang membentuk sistem holistik. Aspek-aspek ini meliputi pengamanan seluruh perangkat terkait, pengamanan koneksi internet, dan pengamanan atas platform IoT cloud. Demi menjamin terciptanya sebuah sistem keamanan yang holistik ini pun diperlukan integrasi antaraplikasi pada tiap proses, oleh sebab itu teknologi Azure yang dimiliki Microsoft merupakan solusi yang tepat untuk digunakan karena dapat memenuhi seluruh aspek keamanan yang disebut di atas.
Peluang Bisnis Penyedia Layanan Jaringan pada Tren IoT

Dengan banyaknya aspek yang harus diperhatikan pada bisnis modern, organisasi di seluruh dunia diharuskan untuk berkolaborasi dengan penyedia layanan jaringan yang profesional. Dengan adanya kolaborasi ini, Managed Service Provider (MSP) dapat membantu terciptanya lingkungan dengan basis platform IoT dalam format solusi end-to-end. Solusi yang mencakup inisiasi, manajemen, pemantauan, serta jasa profesional dalam satu proses holistik yang menunjang terciptanya sebuah sistem yang well-secure.

MSP menghadapi berbagai tantangan dalam menciptakan lingkungan terintegrasi pada organisasi. Tantangan utama yang dihadapi MSP di Indonesia sendiri terkait ketersediaan sumber daya manusia kompeten yang memiliki keahlian di bidang IoT, artificial intelligence (AI) dan software-defined wide area networks (SD-WAN).

Dengan menggunakan solusi keamanan telkomtelstra, konsumen akan mendapatkan solusi jaringan dari vendor yang terbaik di pasaran. Vendor jaringan ini dapat menjawab segala kebutuhan pasar melalui solusi yang terintegrasi, meliputi manajemen dan pengawasan berkala pada aspek keamanan perangkat, jaringan, dan infrastruktur cloud.

Sebagai tambahan, telkomtelstra menawarkan juga Security Intelligence untuk menganalisa seluruh event data yang tercatat dan menghasilkan insights untuk langkah pencegahan terjadinya. Produk akhir yang dapat diekspektasikan adalah sebuah sistem yang mampu mencegah, mendeteksi, serta memitigasi segala risiko terkait jaringan sebuah organisasi.

Slide1

Ditulis oleh: Agus F. Abdillah (Chief of Product and Services, telkomtelstra)