Blog

Solusi Terhadap Benturan Antara Pekerjaan dengan Kehidupan Pribadi di Saat Pandemi

Sen 03 Mei 2021, telkomtelstra

Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama lebih dari 1 tahun memaksa banyak perusahaan di seluruh dunia, untuk berinisiatif dalam mengelola lingkungan kerja. Hal itu guna menjaga produktivitas bisnis perusahaan yang harus terus berjalan. Pekerja yang sebelumnya mengandalkan kehadiran dan aktivitas fisik di kantor, saat ini beralih ke sistem ‘kerja virtual’ atau ‘tempat kerja digital’.

Meskipun tempat kerja digital memiliki manfaat lebih, namun proses transisi bisa jadi akan sulit dan rumit untuk menemukan keseimbangan dalam hidup. Pandemi Covid-19 membuat para pekerja merasa lebih mudah lelah, terlalu banyak bekerja, dan stress.

Hal ini dapat menimbulkan konflik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, karena pekerja dituntut untuk menjalankan dua peran sekaligus. Tentunya hal tersebut dialami oleh banyak pekerja. Pilihannya yaitu berfokus pada pekerjaan atau mengabaikan kehidupan personal.

Jika konflik keluarga terjadi akibat ketidakseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, otomatis kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan prestasi kerja akan menurun. Hal tersebut dapat menyebabkan pekerja mengalami stress, kesehatan mental & fisik yang buruk, turnover, serta addiction yang cenderung meningkat. Selain itu, kepuasan hidup, materi, dan peran di dalam keluarga ikut menurun .

Namun, tentunya ada cara untuk mengatasi apabila terjadi konflik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, yaitu dengan mengintegrasikan antara waktu bekerja dan kehidupan pribadi.

Hadir dan Berikan Perhatian Penuh

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Harvard Business Review, otak tidak dapat menjalankan pekerjaan multitasking. Dibutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk re-orientasi fokus setelah terdistraksi.

Kemudian, salah satu alasan untuk selalu fokus adalah efesiensi kerja otak menurun 40 persen jika seseorang melakukan multitasking. Dan yang paling parah, yaitu kemampuan kreativitas dan memori jangka panjang akan menurun.

Selain itu, menurut studi Stanford University tahun 2009, seorang multitasker mengalami kesulitan dalam mengerjakan dua tugas dalam satu waktu serta tidak dapat membedakan tugas yang relevan dan yang tidak relevan. Studi dari Bryan Collage juga ikut menjelaskan bahwa multitasking  berpotensi menurunkan performa kerja dan membuat kerugian terhadap perusahaan.

Berikut merupakan tahapan cara untuk mengembalikan fokus

Disamping itu, cara untuk memberikan perhatian penuh saat bekerja adalah dengan mengambil jeda antar tugas atau setelah tugas. Lakukan tugas satu persatu, usahakan jangan multitasking. Selanjutnya, kendalikan pikiran pada masa sekarang, jangan berkelana ke masa yang belum terjadi atau yang sudah lewat. Sebisa mungkin singkirkan gangguan yang dapat membuat fokus menjadi terpecah. Buatlah perencanaan waktu dan batasan, kenali batasan dalam diri sendiri dan orang lain.

Setelah selesai melakukan satu pekerjaan, bisa langsung melanjutkan ke tugas berikutnya atau mengambil waktu sejenak untuk me time. Namun, tentunya harus melihat skala prioritas dari pekerjaan tersebut.

Untuk memudahkan dalam menentukan skala prioritas suatu pekerjaan, dapat dilihan dari tabel skala prioritas berikut:

Penting Tidak Penting
Mendesak I (Lakukan) II (Delegasi)
Tidak Mendesak III (Tunda/Plan) IV (Lupakan)


Sehingga jika terdapat dua atau lebih aktivitas yang harus dikerjakan, tetapi bingung yang mana yang didahulukan, maka dapat melihat tabel tersebut. Tabel skala prioritas bisa diaplikasikan baik untuk aktivitas pekerjaan maupun di kehidupan pribadi.

Apabila aktivitas itu penting dan mendesak maka harus segera dilakukan atau dieksekusi. Namun jika tidak penting tapi mendesak, bisa didelegasikan. Sementara, jika aktivitas itu penting dan tidak mendesak bisa ditunda terlebih dahulu. Sedangkan jika aktivitas tersebut tidak penting dan tidak mendesak maka bisa dilupakan.

Dari tabel tersebut bisa diketahui mana yang menjadi skala prioritas mana yang tidak. Oleh karena itu, berikanlah yang terbaik untuk hidup kita sendiri dengan dimulai dari menentukan pilihan dan keputusan terbaik.